Sabtu, 26 Oktober 2019

INGREDIENTS #6

1. CASSAVA 


Singkong adalah sejenis buah dari tanaman umbi-umbian yang tumbuh di dalam tanah. Singkong memiliki bentuk lonjong sepanjang lengan anak kecil, dagingnya menggelembung di bagian tengah dan mengerucut di kedua sisinya. Singkong memiliki tekstur daging yang keras. Warna kulit singkong adalah coklat tua atau coklat kehitaman. Singkong tidak memiliki rasa khusus saat masih mentah karena daging buahnya masih sangat keras.

Sejarah 

Singkong ditanam secara komersial di wilayah Indonesia (waktu itu Hindia Belanda) pada sekitar tahun 1810, setelah sebelumnya diperkenalkan orang Portugis pada abad ke-16 dari Brasil. Menurut Haryono Rinardi dalam Politik Singkong Zaman Kolonial, singkong masuk ke Indonesia dibawa oleh Portugis ke Maluku sekitar abad ke-16. Tanaman ini dapat dipanen sesuai kebutuhan. “Sifat itulah yang menyebabkan tanaman ubi kayu seringkali disebut sebagai gudang persediaan di bawah tanah,” tulis Haryono.
Butuh waktu lama singkong menyebar ke daerah lain, terutama ke Pulau Jawa. Diperkirakan singkong kali pertama diperkenalkan di suatu kabupaten di Jawa Timur pada 1852. “Bupatinya sebagai seorang pegawai negeri harus memberikan contoh dan bertindak sebagai pelopor. Kalau tidak, rakyat tidak akan mempercayainya sama sekali,” tulis Pieter Creutzberg dan J.T.M. van Laanen dalam Sejarah Statistik Ekonomi Indonesia.
Namun hingga 1876, sebagaimana dicatat H.J. van Swieten, kontrolir di Trenggalek, dalam buku De Zoete Cassave (Jatropha janipha) yang terbit 1875, singkong kurang dikenal atau tidak ada sama sekali di beberapa bagian Pulau Jawa, tetapi ditanam besar-besaran di bagian lain. “Bagaimanapun juga, singkong saat ini mempunyai arti yang lebih besar dalam susunan makanan penduduk dibandingkan dengan setengah abad yang lalu,” tulisnya, sebagaimana dikutip Creutzberg dan van Laanen. Sampai sekitar tahun 1875, konsumsi singkong di Jawa masih rendah. Baru pada permulaan abad ke-20, konsumsinya meningkat pesat. Pembudidayaannya juga meluas. Terlebih rakyat diminta memperluas tanaman singkong mereka.
Peningkatan penanaman singkong sejalan dengan pertumbuhan penduduk Pulau Jawa yang pesat. Ditambah lagi produksi padi tertinggal di belakang pertumbuhan penduduk. “Singkong khususnya menjadi sumber pangan tambahan yang disukai,” tulis Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto dalam Sejarah Nasional Indonesia V. Hingga saat ini, singkong telah menjadi salah satu bahan pangan yang utama, tidak saja di Indonesia tetapi juga di dunia. Di Indonesia, singkong merupakan makanan pokok ketiga setelah padi-padian dan jagung.
Hindia Belanda pernah menjadi salah satu pengekspor dan penghasil tepung tapioka terbesar di dunia. Di Jawa banyak sekali didirikan pabrik2 pengolahan singkong untuk dijadikan tepung tapioka. Seperti dalam buku Handbook of the Netherlands East Indies, pada tahun 1928 tercatat 21,9% produksi tapioka diekspor ke Amerika Serikat, 16,7% ke Inggris, 8,4% ke Jepang, lalu 7% dikirim ke Belanda, Jerman, Belgia, Denmark dan Norwegia. Biasanya tepung olahan singkong tersebut dimanfaatkan sebagai bahan baku lem dan permen karet, industri tekstil dan furniture.
Singkong adalah nama lokal di kawasan Jawa Barat untuk tanaman ini. Nama "ubi kayu" dan "ketela pohon" dipakai dalam bahasa Melayu secara luas. Nama "ketela" secara etimologi berasal dari kata dalam bahasa Portugis "castilla" (dibaca "kastiya"), karena tanaman ini dibawa oleh orang Portugis dan Castilla (Spanyol)

Kandungan Nutrisi dan Manfaat

Singkong mengandung berbagai nutrisi penting untuk tubuh. Dalam 100 gram singkong rebus, ada 112 kalori yang 98 persennya berasal dari karbohidrat dan sisanya berasal dari protein serta lemak. Dalam takaran yang sama, singkong juga mengandung serat dan beberapa vitamin serta mineral.

Karbohidrat

Setiap 100 gram singkong mengandung 38 gram karbohidrat. Inilah mengapa singkong menjadi sumber energi yang baik untuk Anda yang harus menjalani aktivitas fisik yang berat.
Aktivitas fisik akan menguras glikogen, yang merupakan bentuk glukosa yang disimpan di otot. Ketika Anda makan singkong, karbohidrat akan diubah menjadi glukosa, yang kemudian diubah menjadi glikogen dan disimpan dalam otot. Jadi, manfaat singkong untuk menambah energi tak bisa disepelekan.

Serat

Singkong mengandung serat pangan dalam jumlah yang cukup tinggi, sehingga dapat mencegah sembelit. Serat juga membantu Anda menurunkan berat badan karena bisa membuat Anda kenyang lebih lama.
Selain itu, kandungan serat mendatangkan manfaat singkong untuk menurunkan tekanan darah, mengurangi kadar kolesterol, menurunkan risiko obesitas, dan menurunkan risiko penyakit jantung.
Manfaat singkong juga bisa didapatkan bagi Anda yang memiliki diabetes. Makan singkong dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Hal ini karena serat memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah.

Mineral

Singkong mengandung sumber mineral yang cukup banyak seperti kalsium, fosfor, mangan, zat besi, dan kalium. Mineral ini diperlukan untuk perkembangan, pertumbuhan, dan menjalankan fungsi jaringan tubuh.
Kalsium diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi. Zat besi membantu dalam pembentukan protein (hemoglobin dan myoglobin) yang membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh Anda.
Sementara itu, mangan membantu pembentukan tulang, jaringan ikat, dan hormon seks. Kalium diperlukan untuk sintesis protein dan membantu dalam pemecahan karbohidrat.
Selain itu, singkong juga mengandung magnesium dan tembaga yang cukup tinggi. Magnesium dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko osteoporosis. Tembaga menjaga fungsi saraf tetap sehat.

Vitamin

Singkong mengandung vitamin C, vitamin E, dan folat yang berlimpah dan memberikan banyak manfaat. Kandungan tersebut memberikan manfaat singkong yaitu melindungi dari kanker usus besar dan mengurangi risiko komplikasi selama kehamilan. Selain itu, vitamin C juga melindungi Anda dari penyakit jantung koroner dan beberapa jenis kanker.
Karakteristik 
akar
tanaman singkong mempunyai sistem perakaran serabut yg terspesialisasi, yaitu akar yg dapat berubah bentuk krn berbeda dgn fungsi asal. akar berwarna putih kekuningan, panjang akar  30cm,  panjang rambut akar 50cm, termasuk tumbuhan dikotil, akar menggembung berisi cadangan makanan.
batang
permukaan batang berwarna coklat, dlm batang berwarna putih kekuning-kuningan, memiliki diameter selebar 2-4cm, batangnya beruas-ruas.
daun
permukaan daun rata, tulang daun menjari, jenis daun tunggal, bentuk daun lingkaran, daun berwarna hijau (berklorofil), tangkai daun berwarna merah, ujung daun lancip, tangkai daun panjang, berwarna kemerahan.
bunga
bunga berukuran sangat kecil, berwarna putih, kelopak berjumlah 5 buah berwarna hijau dan berukuran lebih besar dari ukuran bunga, bunga tidak memiliki alat kelamin jantan maupun betina.
umbi
umbi memiliki diameter 2-5cm, panjang  20-60cm,  daging umbi berwarna putih/ kekuning-kuningan, kulit umbi berwarna coklat, dagingnya bergetah.
2. CELERIAC

Celeriac (Apium graveolens var. rapaceum) merupakan sayuran akar (root vegetable) dikenal juga sebagai knob celery dapat juga disebut seledri berumbi. Definisi lainnya yang lebih mudah dipahami adalah celery root atau seledri akar. Dinamakan seledri akar karena rasanya mirip seledri, hanya saja jika pada umumnya sayuran seledri digunakan daun serta batangnya, celeriac berbeda sendiri karena yang dikonsumsi terutama adalah akar dan umbinya. Selain akar dan umbinya, daun dan batang dari sayuran celeriac dapat juga digunakan layaknya seledri biasa.

Lebih mudah tumbuh dibanding seledri biasa dan juga kaya akan vitamin C, pada umumnya celeriac dipanen ketika umbinya sudah berukuran 10-14 cm diameteranya. Umbinya sendiri dapat dimakan mentah atau dimakas, rasanya sangat mirip dengan tunas daun seledri. Jika ingin diolah, celeriac dapat dibakar, direbus, dihancurkan, sama layaknya sayuran akar atau umbi lainnya seperti kentang.

Kandungan karbohidrat di dalam celeriac sangatlah rendah bila dibandingkan dengan ubi atau kentang. Celeriac juga kaya akan zat-zat yang berguna bagi tubuh, antara lain: fosforus, besi, kalsium, tembaga dan mangan. Celeriac sudah populer dibudidayakan di luar negeri karena selain mengandung nutrisi tadi, sayuran jenis ini juga membantu meningkatkan imuniti atau daya tahan tubuh, metabolisme tulang, dan mencegah anemia karena mengandung banyak zat besi.
Sejarah 
Seledri (Apium graveolens) kemungkinan berasal dari wilayah Mediterania dan Eropa (lihat Sturtevant 1886; Vaughan and Geissler 1997). Situs web The IUCN Red List of Threatened Species, menjelaskan bahwa “tanaman seledri merupakan tanaman asli dari sebagian besar daerah Eropa, Afrika Utara, Siberia dan Kaukasus, sebelum akhirnya diintroduksi dan ditanam di seluruh dunia. Penyebaran tanaman asli hampir tidak mungkin dilakukan karena disamarkan oleh proses introduksi.” Mengutip Menglan dan Watson (2005), situs tersebut juga menyebutkan bahwa seledri diyakini bukan tanaman natif di Cina dan Australia (mengutip Rechinger, 1987), sedangkan kemunculannya di daerah lain sebagai tanaman asli atau tidak, sulit untuk ditentukan.
Di masa lalu, seledri ditanam sebagai sayuran untuk musim dingin dan awal musim semi; yang dianggap sebagai tonik pembersih, untuk melawan penyakit asam garam dari diet musim dingin menggunakan daging asin tanpa sayuran. Pada abad ke-19, musim tanam seledri telah diperpanjang, hingga akhir dari awal September hingga akhir April

Nutrisi dan Manfaat 
Celeriac mengandung banyak nutrisi yang mungkin menawarkan manfaat kesehatan, sebagai bagian dari diet sehat, termasuk:
  • vitamin C
  • vitamin K
  • vitamin B-6
  • kalium
  • fosfor
  • serat

Informasi gizi

Menurut Database Nutrien Nasional Departemen Pertanian AS (USDA), 1 cangkir celeriac mentah menyediakan:
  • 66 kilokalori (kkal)
  • 2, 34 gram (g) protein
  • 0, 47 g lemak
  • 14, 35 g karbohidrat
  • 2, 8 g serat
Celeriac adalah sumber nutrisi yang terkonsentrasi. Satu porsi porsi celeriac mentah memberikan persentase nilai harian (DV) berikut:
  • 11 persen serat
  • 13 persen potasium
  • 13 persen vitamin B-6
  • 18 persen fosfor.
  • Celeriac tinggi vitamin C dan K, menyediakan 21 dan 80 persen dari DV untuk nutrisi tersebut, masing-masing.
Manfaat kesehatan dari cereliac 

Menjaga kesehatan tulang 
Kaya vitamin C, celeriac bisa membantu mengurangi risiko tekanan darah tinggi.Asupan vitamin K dapat memengaruhi kesehatan tulang. Celeriac kaya akan vitamin K dengan 1 cangkir celeriac mentah mengandung 64 mikrogram (mcg).
Peneliti mengkaji penelitian yang meneliti hubungan antara vitamin K dan patah tulang. Mereka menemukan bahwa orang dengan asupan vitamin K diet tinggi memiliki risiko patah tulang yang lebih rendah.
Secara khusus, mereka mencatat bahwa risiko patah tulang berkurang 22 persen pada orang dengan asupan vitamin K tertinggi dibandingkan dengan mereka dengan yang terendah.

Diabetes

Diabetes mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Diet sehat dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2.
Dalam satu penelitian besar di Eropa, para ilmuwan menguji hubungan antara buah dan sayuran, termasuk sayuran akar, dan risiko diabetes tipe 2.
Mereka menemukan bahwa orang yang makan sayuran paling banyak memiliki risiko 13 persen lebih rendah terkena diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang mengonsumsi jumlah yang paling sedikit.
Makan akar tanaman celeriac adalah salah satu cara untuk meningkatkan asupan sayuran akar.

Kesehatan jantung

Dalam sebuah penelitian, para ilmuwan melihat hubungan antara asam askorbat plasma, penanda vitamin C dalam darah, dan risiko tekanan darah tinggi. Mereka menemukan bahwa orang dengan kadar asam askorbat darah yang lebih tinggi memiliki risiko lebih rendah untuk mengembangkan tekanan darah tinggi.
Mengkonsumsi makanan yang tinggi vitamin C, seperti celeriac, dapat membantu menurunkan risiko tekanan darah tinggi dengan meningkatkan kadar asam askorbat.
Karakteristik 
Celeriac memiliki daun dan tangkai hijau yang tumbuh di atas tanah, dan akar ditutupi kulit kasar, coklat yang tumbuh di bawah tanah.
Bagian yang dapat dimakan dari tanaman celeriac adalah akarnya. Di dalamnya berwarna pucat, mirip dengan kentang atau lobak. Rasanya mirip dengan seledri dan peterseli.
3. CHAYOTE 

Labu siam atau jipang (Sechium edule, bahasa Inggris: chayote) adalah tumbuhan suku labu-labuan (Cucurbitaceae) yang dapat dimakan buah dan pucuk mudanya. Tumbuhan ini merambat di tanah atau agak memanjat dan biasa dibudidayakan di pekarangan, biasanya di dekat kolam. Buah menggantung dari tangkai. Daunnya berbentuk mirip segitiga dan permukaannya berbulu.
Costa Rica adalah pengekspor utama di dunia. Di Indonesia, labu siam merupakan sayuran sekunder namun hampir selalu dapat dijumpai di pasar. Buahnya biasa direbus sebentar untuk menghilangkan getahnya lalu dimakan bersama sambal terasi sebagai lalap atau menjadi campuran sayur bening dan sayur bobor. Buahnya dapat juga dirajang dan menjadi campuran untuk melunakkan siomay. Pucuk yang masih muda dapat dimakan, biasanya dibuat cah, disayur (seperti sayur bobor), atau direbus lalu dimakan dengan sambal. Buahnya merupakan sayuran penting di masakan Meksiko. Di Australia, buahnya diiris, dibaluri tepung panir, lalu digoreng.
Orang Indonesia mengenalnya sebagai labu siam karena tumbuhan ini didatangkan dari Thailand (Siam waktu dulu) oleh orang Belanda. Orang Sunda menamakannya lèjèt dan orang Jawa mengenalnya sebagai jipang atau jepan atau manisah.

Kandungan Gizi Labu Siam

Labu siam adalah sayuran yang masuk dalam keluarga Cucurbitaceae dan masih satu keluarga dengan mentimun, dan labu kuning. Nama ilmiah untuk labu siam adalah Sechium Edule. Sedangkan untuk kandungan gizi yang terdapat di dalam labu siam adalah sebagai berikut:

Labu Siam (Sechium edule) dalam keadaan mentah,
di dalam setiap 100 gram, mengandung:
Energi19 Kcal<1%Karbohidrat4.51 g3.5%Protein0.82 g1.5%Total Lemak0.13 g<1%Kolesterol0 mg0%Serat1.7 g4.5%
Vitamin Folat93 µg23%Niacin0.470 mg3%Asam Pantothenic0.249 mg5%Pyridoxine0.076 mg6%Riboflavin0.029 mg2%Thiamin0.025 mg2%Vitamin A0 IU0%Vitamin C7.7 mg13%Vitamin E0.12 mg<1%Vitamin K4.1 µg4%
ElektrolitSodium2 mg<1%Potassium125 mg2.5%
MineralKalcium17 mg1.7%Zat Besi0.34 mg4%Magnesium12 mg3%Zat Mangan0.189 mg8%Fosfor18 mg2.5%Selenium0.2 µg<1%Zinc0.74 mg7%

Manfaat Labu Siam Bagi Kesehatan


Manfaat labu siam bagi kesehatan cukup banyak sekali untuk mencegah penyakit hingga membantu pola diet. Pohon labu siam ini jenisnya adalah tanaman merambat yang memiliki sulur – sulur dimana nantinya akan menjadi tempat tumbuhnya buah labu siam. Labu siam dapat tumbuh pada tanah yang lembab namun tidak becek dan tidak mengandung air. Labu siam dapat dipanen setelah 30 dari masa tanamnya, cukup cepat memang. Berikut ini beberapa manfaat kesehatan yang bisa anda dapat dengan mengkonsumsi labu siam:

Membantu Menurunkan Berat Badan

Labu siam seperti labu – labu lainnya, merupakan sayurang yang mengandung kalori yang sangat rendah. Labu siam hanya mengandung 16 kalori saja di dalam setiap 100 gramnya. Selain itu, seperti dapat dilihat dalam table kandungan nutrisi di atas, labu siam tidak mengandung lemak jenuh dan kolesterol sama sekali. Labu siam juga mengandung serat yang cukup tinggi. Sehingga, dari faktor – faktor inilah yang membuat labu siam menjadi bahan makanan yang recommended bagi mereka yang sedang ingin menurunkan berat badan.

Mencegah Bayi Lahir Cacat


Labu siam merupakan sayuran yang juga memiliki kandungan B complex yaitu Folat yang cukup baik. Kandungan folatnya yakni 93µg dalam 100 gram labu siam atau setara dengan 23% dari kebutuhan folat yang dianjurkan. Folat sendiri sangat dibutuhkan pada proses pembelahan sel, sehingga pada ibu hamil folat membantu pertumbuhan sang janin dan menghindarkan bayi dari cacat syaraf.

Membantu Menurunkan Kolesterol


Dalam tabel kandungan gizi, labu siam tidak memiliki kandungan lemak jenuh, bahkan untuk kandungan kalorinya saja hanya dalam jumlah sedikit. Berdasarkan faktor tersebut, labu siam dapat digunakan untuk mengendalikan tingkat kolesterol yang tinggi. Dan sangat baik untuk dikonsumsi bagi penderita kolesterol tinggi.

Mencegah Penyakit Kanker


Di dalam labu siam, terdapat kandungan antioksidan yakni apigenin dan juga luteolin. Dua jenis antioksidan ini bermanfaat untuk melawan dan membersihkan radikal bebas penyebab kanker yang ada di dalam tubuh kita.

Sebagai Sumber Stamina

Labu siam juga dikenal mengandung potassium yang merupakan salah satu jenis elektrolit yang beguna sebagai sumber stamina tubuh kita. Kandungan potassium di dalam labu siam ini sebanyak 125 mg per 100 gram.

Mencegah Penuaan Dini

Labu siam merupakan sayuran dengan kandungan flavonoid yang cukup baik. Flavonoid di dalam labu siam dapat membantu tubuh untuk melawan zat – zat berbahaya seperti Reactive Oxygen Species (ROS) yakni zat yang merupakan turunan dari oksigen namun bersifat reaktif sehingga bisa membahayakan bagi tubuh, dan radikal – radikal bebas penyebab penuaan dini dan penyakit berbahaya lainnya.

Sebagai Sumber Antioksidan


Labu siam mengandung sekitar 7,7 mg vitamin C. Vitamin C sendiri merupakan salah satu anti oksidan yang dapat membantu mencegah kerusakan sel maupun untuk mencegah masuknya radikal bebas ke dalam tubuh. Dengan mengkonsumsi 100 gram labu siam, anda akan memenuhi sekitar 13 persen dari total kebutuhan vitamin C tubuh yang dianjurkan setiap harinya.

Mengobati Batu Ginjal

Labu siam, khususnya daunnya dapat digunakan dalam pengobatan batu ginjal. Hal ini seperti diungkap dalam hasil sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas North Florida. Selain itu, daun labu siam juga berguna untuk menurunkan darah tinggi.

Mencegah Sembelit


Dengan menambahkan labu siam ke dalam menu makanan, ini berarti kita juga menambahkan asupan serat yang diperlukan tubuh kita. Serat tersebut akan memebantu melancarkan proses pencernaan di dalam tubuh, sehingga bisa mencegah terjadinya sembelit.

Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Mengkonsumsi labu siam dipercaya bisa untuk menurunkan tekanan darah yang tinggi. Hal ini sudah dibuktikan oleh sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Purdue. Dalam penelitian tersebut, labu siam digunakan sebagai teh atau dikonsumsi dalam bentuk minuman, dan hasilnya ternyata terbukti menurunkan tekanan darah.

Mengobati Kembung

Labu siam juga bermanfaat untuk mengobati gangguan pada perut. Jika anda mengalami kembung misalnya, minumlah teh yang dicampur dengan irisan daging labu siam. Ini karena labu siam ternyata mengandung unsur – unsur yang termasuk dalam zat diuretik yang salah satu kegunaannya yaitu untuk mengobati perut kembung.

Mencegah Penyakit Jantung


Labu siam mengandung banyak vitamin esensial yang sangat berguna untuk kesehatan tubuh. Salah satunya adalah vitamin C yang cukup banyak di dalam labu siam. Sebagai anti oksidan, vitamin C dapat mencegah terjadinya penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas seperti salah satunya adalah penyakit jantung.

Berbagai mineral seperti potassium, zat besi, fosfor dan mineral lainnya dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga sistem kekebalan, menjaga kekuatan dan kepadatan tulang dan gigi, mempertahankan kesehatan metabolisme. Dan, berbagai mineral tersebut ternyata juga terdapat didalam labu siam.

Mencegah anemia

Kekurangan vitamin B2 dan zat besi bisa menyebabkan seseorang mengalami kekurangan darah merah atau anemia. Labu siam mengandung dua unsur tersebut yang mampu merangsang produksi sel darah merah dan hemoglobin di dalam tubuh, sehingga dapat mencegah terjadinya anemia.

Menurut penelitian, jumlah homocysteine yang berlebihan di dalam darah akan meningkatkan resiko terkena penyakit stroke hingga penyakit jantung. Labu siam dapat menjadi sumber folat yang baik bagi tubuh dan membantu menstabilkan homocysteine di dalam darah.

Karakteristik 
Labu siam dikutip dari ums.ac.id, merupakan tanaman perdu yang beradaptasi paling baik pada iklim tropis panas, dan tidak tahan pada daerah kering dan pada ketinggian yang sangat tinggi.
Labu siam memiliki batang lunak, beralur, banyak cabang, terdapat pembelit berbentuk spiral, kasap, dan berwarna hijau. Bunga dari labu siam berwarna kuning dengan putik satu. Labu siam berakar tunggang, berwarna putih kecokelatan.
Buah berukuran agak lebih besar dari kepalan tangan, berbentuk membulat ke bawah, ada alur pada kulit luar yang agak mirip dengan pembagian ruang dalam buah. Daun berbentuk jantung, tepi bertoreh, ujung meruncing, pangkal runcing, kasap, tangkai panjang, pertulangan menjari dan berwarna hijau. Sedangkan biji berbentuk pipih, berkeping dua dan berwarna putih.


Source : 
http://www.kerjanya.net/faq/17970-singkong.html
https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/nutrisi-dan-manfaat-singkong/
https://id.wikipedia.org/wiki/Ketela_pohon
https://brainly.co.id/tugas/4112534
https://www.tokopedia.com/bbseed/bibit-benih-biji-celeriac-seledri-akarcelery-root
https://id.onlinemedicineinfo.com/what-are-health-benefits-celeriac-10152
http://wiyonggoputih.blogspot.com/2017/03/manfaat-labu-siam-buat-kesehatan.html
http://www.satuharapan.com/read-detail/read/labu-siam-buah-populer-berkhasiat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar