Rabu, 13 November 2019

INGREDIENTS #12

1. Mangga 


doktersehat-buah-mangga-1024


Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota dan suku Anacardiaceae. Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus) termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m. Mangga bisa mencapai tinggi antara 10 hingga 40 m.
Nama "mangga" berasal dari bahasa Malayalam maanga. Kata ini dibawa ke Eropa oleh orang-orang Portugis dan diserap menjadi manga (bahasa Portugis), mango (bahasa Inggris) dan lain-lain.
Berasal dari daerah di sekitar perbatasan India dengan Burma, mangga telah menyebar ke Asia Tenggara sekurang-kurangnya semenjak 1500 tahun yang silam. Buah ini dikenal pula dalam berbagai bahasa daerah, seperti pelem atau poh (Jw.).

Sejarah 

Buah mangga diperkirakan berasal dari India sekitar abad ke-4 atau ke-5 SM. Sejarah mencatat, mangga pertama kali ditemukan oleh Alexander Agung di Lembah Indus India. Seiring perkembangan zaman, buah ini menyebar hampir ke seluruh belahan dunia, melalui para pedagang India yang berkelana ke timur sampai ke Semenanjung Malaysia. Pada 1400 dan 1450, buah ini mulai ditanam di Kepulauan Sulu dan Mindanau, Filipina, di Pulau Lizon sekitar 1600, dan di Kepulauan Maluku pada 1665.

Penyebaran mangga di negara barat baru terjadi pada abad pertengahan, yaitu pada pertengahan abad ke-18 di Lisabon dan Brasil oleh bangsa Portugis. Lalu, sekitar abad ke-19 diperkirakan bangsa Portugis membawa tanaman mangga dari India ke Afrika Timur sampai akhirnya menyebar hingga Somali (Afrika Barat) dan Kepulauan Canari. Selanjutnya penyebaran buah ini tercatat di beberapa negara barat, yakni Mexico pada 1779. Bibit mangga ditanam untuk pertama kali oleh orang Spayol yang membawa bibit mangga dari Filipina. Sementara itu, di Itali bagian selatan untuk pertama kalinya mangga baru masuk pada 1870 diikuti oleh Inggris pada 1890 yang pertama kali menanamnya di rumah kaca.
Di Amerika Serikat, buah ini pertama kali ditanam di Florida, yaitu pada 1833. Bibit mangga yang ditanam berasal dari Mexico. Selanjutnya pada 1885, AS mendatangkan bibit mangga okulasi dari India, tetapi semuanya mati. Sebanyak 35 bibit pohon mangga sambung lengkung kembali didatangkan, dan akhirnya semua tanaman berhasil ditanam. Hingga saat ini, Florida dikenal sebagai salah satu produsen mangga dengan daerah pemasaran Florida dan California.
Sementara itu, ahli botani, Rumphius mengatakan bahwa penyebaran mangga di Asia baru terjadi beberapa abad. Di Indonesia sendiri mangga memiliki banyak nama lain yang berbeda di setiap daerah, seperti mamplam (Aceh), pao (Makasar), amplem (Bali), ampelam (Banjarmasin), dan masih banyak lainnya.

Kandungan Gizi 
Nilai Kandungan gizi Mangga per 100 g (3.5 oz, Energi 272 kJ (65 kcal), Karbohidrat 17,00 g, Gula 14,8 g, Diet serat 1,8 g, Lemak 0,27 g, Protein 0,51 g, Vitamin A equiv. 38 mg (4%), Beta-karoten 445 mg (4%), Thiamine (Vit. B1) 0.058 mg (4%), Riboflavin (Vit. B2) 0,057 mg (4%), Niacin (Vit. B3) 0,584 mg (4%), Asam pantotenat (B5) 0,160 mg (3%), Vitamin B6 0,134 mg (10%), Folat (Vit. B9) 14 mg (4%), Vitamin C 27,7 mg (46%), Kalsium 10 mg (1%), Besi 0,13 mg (1%), Magnesium 9 mg (2%), Fosfor 11 mg (2%), Kalium 156 mg (3%), Seng 0,04 mg (0%). Persentase yang relatif ke US rekomendasi untuk orang dewasa

Manfaat Buah Mangga 

1. Mencegah jerawat

Manfaat buah mangga yang pertama adalah dapat mencehah jerawat. Mengoleskan bulir mangga pada kulit akan membantu membersihkan pori-pori serta mencegah terjadinya masalah komedo dan jerawat. Ekstrak mangga akan membantu menjaga agar kulit Anda sehat dengan membersihkan semua bakteri yang ada pada kulit.
Selain itu, mango butter merupakan pelembap yang baik untuk kulit sensitif. Mango butter bermanfaat bagi mereka yang memiliki kulit berminyak dengan melarutkan kelebihan minyak serta menyembuhkan bekas luka serta menutrisi kulit Anda.

2. Menyehatkan kulit

Buah mangga memiliki nilai nutrisi yang sangat tinggi karena kaya vitamin, mineral, hingga antioksidan. Anda akan menemukan vitamin C, A, B6, E, K, beta-karoten, magnesium, dan banyak lagi yang selain menjaga kesehatan tubuh juga akan mendorong kesehatan kulit Anda.

3. Meredakan inflamasi pada kulit

Mangiferin yang ditemukan pada biji dan kulit buah mangga merupakan antioksidan yang sangat kuat. Antioksidan ini membantu meredakan peradangan akibat jerawat dan kondisi peradangan kulit lainnya.

4. Mendorong terbentuknya kolagen

Vitamin A dan C membantu menjaga sistem imun tubuh dengan menghasilkan protein kolagen. Protein kolagen adalah rantai asam amino yang membangun jaringan ikat tubuh.

5. AHA menghilangkan sel kulit mati

Alpha hydroxy acid atau AHA pada mangga juga merupakan eksfoliator kimia alami yang baik untuk kulit Anda. Bahan ini akan membantu menghilangkan kulit yang kusam dan kering serta membuatnya menjadi lebih segar dan sehat.
Karakteristik Mangga 
Pohon mangga berperawakan besar, dapat mencapai tinggi 40 m atau lebih, meski kebanyakan mangga peliharaan hanya sekitar 10 m atau kurang. Batang mangga tegak, bercabang agak kuat; dengan daun-daun lebat membentuk tajuk yang indah berbentuk kubah, oval atau memanjang, dengan diameter sampai 10 m. Kulit batangnya tebal dan kasar dengan banyak celah-celah kecil dan sisik-sisik bekas tangkai daun. Warna pepagan (kulit batang) yang sudah tua biasanya coklat keabuan, kelabu tua sampai hampir hitam.
Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, sangat panjang hingga bisa mencapai 6 m. Akar cabang makin ke bawah semakin sedikit, paling banyak akar cabang pada kedalaman lebih kurang 30–60 cm.
Daun tunggal, dengan letak tersebar, tanpa daun penumpu. Panjang tangkai daun bervariasi dari 1,25-12,5 cm, bagian pangkalnya membesar dan pada sisi sebelah atas ada alurnya. Aturan letak daun pada batang biasanya 3/8, tetapi makin mendekati ujung, letaknya makin berdekatan sehingga tampaknya seperti dalam lingkaran (roset).
Helai daun bervariasi namun kebanyakan berbentuk jorong sampai lanset, 2-10 × 8–40 cm, agak liat seperti kulit, hijau tua berkilap, berpangkal melancip dengan tepi daun bergelombang dan ujung meluncip, dengan 12-30 tulang daun sekunder. Beberapa variasi bentuk daun mangga:
  • Lonjong dan ujungnya seperti mata tombak.
  • Berbentuk bulat telur, ujungnya runcing seperti mata tombak.
  • Berbentuk segi empat, tetapi ujungnya runcing.
  • Berbentuk segi empat, ujungnya membulat.
Daun yang masih muda biasanya bewarna kemerahan, keunguan atau kekuningan; yang di kemudian hari akan berubah pada bagian permukaan sebelah atas menjadi hijau mengkilat, sedangkan bagian permukaan bawah berwarna hijau muda. Umur daun bisa mencapai 1 tahun atau lebih.

Bunga

Berumah satu (monoecious), bunga mangga merupakan bunga majemuk yang berkarang dalam malai bercabang banyak di ujung ranting. Karangan bunga biasanya berbulu, tetapi sebagian ada juga yang gundul, kuning kehijauan, sampai 40 cm panjangnya. Bunga majemuk ini terdiri dari sumbu utama yang mempunyai banyak cabang utama. Setiap cabang utama ini mempunyai banyak cabang-cabang, yakni cabang kedua. Ada kemungkinan cabang bunga kedua ini mempunyai suatu kelompok yang terdiri dari 3 bunga atau mempunyai cabang tiga. Setiap kelompok tiga bunga terdiri dari tiga kuntum bunga dan setiap kuntum bertangkai pendek dengan daun kecil. Jumlah bunga pada setiap bunga majemuk bisa mencapai 1000-6000.

Buah

Buah mangga termasuk kelompok buah batu (drupa) yang berdaging, dengan ukuran dan bentuk yang sangat berubah-ubah bergantung pada macamnya, mulai dari bulat (misalnya mangga gedong), bulat telur (gadung, indramayu, arumanis) hingga lonjong memanjang (mangga golek). Panjang buah kira-kira 2,5–30 cm. Pada bagian ujung buah, ada bagian yang runcing yang disebut paruh. Di atas paruh ada bagian yang membengkok yang disebut sinus, yang dilanjutkan ke bagian perut.
Kulit buah agak tebal berbintik-bintik kelenjar; hijau, kekuningan atau kemerahan bila masak. Daging buah jika masak berwarna merah jingga, kuning atau krem, berserabut atau tidak, manis sampai masam dengan banyak air dan berbau kuat sampai lemah. Biji berwarna putih, gepeng memanjang tertutup endokarp yang tebal, mengayu dan berserat. Biji ini terdiri dari dua keping; ada yang monoembrional dan ada pula yang poliembrional.

2. APEL

Mengulik Manfaat Menakjubkan Buah Apel Bagi Kesehatan Tubuh

Apel adalah jenis buah-buahan, atau buah yang dihasilkan dari pohon[ buah apel. Buah apel biasanya berwarna merah kulitnya jika masak dan (siap dimakan), namun bisa juga kulitnya berwarna hijau atau kuning. Kulit buahnya agak lembek, daging buahnya keras. Buah ini memiliki beberapa biji di dalamnya.
Orang mulai pertama kali menanam apel di Asia Tengah. Kini apel berkembang di banyak daerah di dunia yang suhu udaranya lebih dingin. Nama ilmiah pohon apel dalam bahasa Latin ialah Malus domestica. Apel budidaya adalah keturunan dari Malus sieversii asal Asia Tengah, dengan sebagian genom dari Malus sylvestris (apel hutan/apel liar).
Kebanyakan apel bagus dimakan mentah-mentah (tak dimasak), dan juga digunakan banyak jenis makanan pesta. Apel dimasak sampai lembek untuk dibuat saus apel. Apel juga dibuat untuk menjadi minuman sari buah apel.

Sejarah 
Pusat keragaman genus Malus adalah di Turki timur. Pohon apel mungkin merupakan tumbuhan awal yang menjadi tanaman pertanian buah-buahannya diperbaiki melalui proses seleksi selama ribuan tahun. Iskandar Agung dihargai karena menemukan tumbuhan apel kerdil di Asia Kecil pada tahun 300 SM. Apel musim dingin, yang dipetik pada akhir musim gugur dan disimpan dalam suhu yang sedikit melebihi titik beku, telah menjadi makanan penting di Asia dan Eropa selama ribuan tahun, dan juga di Argentina dan Amerika Serikat sejak kedatangan bangsa Eropa.
Apel dibawa masuk ke Amerika Utara bersama kolonis pada abad ke-17. Pada abad ke-20, proyek irigasi di negeri Washington dilancarkan untuk memacu pembangunan industri buah bernilai ribuan jutaan dolar, yang dipelopori oleh spesies apel. Hingga abad ke-20, petani menyimpan apel dalam bilik-bilik antibeku pada musim dingin untuk mereka jual sendiri. Transportasi apel segar oleh kereta dan jalan yang terus berkembang berhasil menghilangkan kebutuhan untuk penyimpanan.

Manfaat Apel

1. Mencegah kanker

Warna merah yang mendominasi sebagian besar jenis apel ternyata bukan tanpa manfaat. Warna merah ini disebabkan adanya antosianin, sejenis fitonutrien (senyawa kimia unik yang hanya terdapat pada tumbuhan) yang dapat memberikan banyak manfaat kesehatan bagi tubuh.
Antosianin memiliki sifat antiradang dan antikanker. Beberapa studi yang sudah dilakukan dengan hewan menunjukkan bahwa fitonutrien dalam apel dapat membantu melindungi tubuh dari kanker paru dan kanker usus. Salah satu flavonol yang ditemukan di apel juga dapat mencegah dan mengurangi risiko terjadinya kanker pankreas.
Studi lainnya, yang diterbitkan dalam jurnal akademik Annals of Oncology menemukan bahwa rutin mengonsumsi 1 buah apel atau lebih setiap hari dapat menurunkan risiko terkena kanker kanker kolorekteral sebanyak 20 persen dan kanker payudara sebesar 18 persen. Meski begitu, masih dibutuhkan banyak penelitian lainnya untuk memastikan manfaat buah apel dalam melawan sel kanker.
Antosianin juga berperan dalam menjaga kesehatan penglihatan dan membantu mencegah penurunan fungsi saraf yang disebabkan oleh usia tua.

2. Mengendalikan gula darah

Satu apel matang ukuran sedang mengandung sekitar 4 gram serat, atau sekitar 17 persen dari asupan harian serat yang direkomendasikan. Serat yang terkandung dalam apel ada yang bersifat tidak larut dan larut.
Serat larut yang disebut pektin dalam buah apel dikaitan dengan banyak manfaat kesehatan untuk tubuh. Salah satunya adalah membantu mengendalikan kadar gula dalam darah. Hal ini karena pektin bekerja sama dengan komponen fitonutrien dalam apel untuk mengontrol kadar lemak serta kadar gula dalam darah.
Makanan yang tinggi serat juga cenderung lebih mengenyangkan sehingga dapat membantu menurunkan berat badan. Memiliki pencernaan yang sehat, kadar lemak dan gula darah yang terkontrol, serta berat badan yang ideal dapat mengurangi risiko Anda mengidap penyakit degeneratif di kemudian hari.

3. Menangkal radikal bebas

Antioksidan berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh, terutama karena fungsinya untuk menangkal efek buruk radikal bebas. Kita bisa mendapat radikal bebas dari sisa metabolisme dalam tubuh dan juga dari berbagai polutan yang terdapat dalam makanan, udara, bahkan sinar matahari.
Radikal bebas sendiri berbentuk dari molekul yang jumlah elektronnya tidak stabil sehingga bersifat sangat reaktif dan merusak sel sehat di sekitarnya. Sel-sel sehat yang dipengaruhi oleh radikal bebas akan menghancurkan dirinya sendiri sehingga memicu terjadinya penyakit-penyakit yang berbahaya bagi tubuh.
Nah, di sinilah peran antioksidan dibutuhkan. Antioksidan berfungsi sebagai pendonor elektron untuk menetralkan sifat reaktif dari radikal bebas sehingga mencegah rusaknya sel.
Menurut penelitian yang dilakukan di Food Science and Toxicology Department Ithaca New York, antioksidan yang terdapat dalam satu buah apel setara dengan antioksidan yang terdapat dalam 1500 mg vitamin C. Makanlah apel bersama kulitnya, karena kebanyakan antioksidan yang terdapat pada apel berada di kulitnya.

4. Mengandung banyak vitamin baik

Apel kaya akan kandungan vitamin C, vitamin B6, dan vitamin B1. Satu buah apel berukuran sedang (kira-kira 180 gram) mengandung 8,4 mg vitamin C.
Vitamin C membantu sintesis kolagen, suatu komponen penting yang terdapat dalam tendon, ligamen, pembuluh darah, hingga kulit. Selain itu, vitamin C berfungsi untuk memperbaiki jaringan-jaringan yang rusak, terutama jaringan tulang dan gigi. Vitamin C juga bekerja sebagai antioksidan yang dapat menangkal efek buruk radikal bebas.
Sementara vitamin B6 dalam tubuh berfungsi untuk membantu tubuh membentuk neurotransmiter, senyawa yang bertugas menyampaikan sinyal antar saraf. Vitamin B6 juga dibutuhkan untuk pembentukan hormon serotonin dan norepinefrin. Kedua hormon ini berperan dalam menjaga jam biologi tubuh. Tanpa vitamin B6, tubuh kita akan kesulitan menyerap vitamin B12 sehingga dapat menyebabkan tubuh tidak dapat memproduksi sel imun dan sel darah merah dengan baik.
Terakhir, vitamin B1 atau disebut juga tiamin, dikenal sebagai vitamin anti stres karena fungsinya yang dapat memaksimalkan kerja sistem imun dan meningkatkan fungsi tubuh dalam hal mengatasi stres. Vitamin B1 juga berperan dalam suatu reaksi metabolik dan membantu tubuh memproduksi ATP, yaitu sumber energi bagi tubuh.
Karakteristik 
  • Bentuk buah agak bulat dengan sedikit lekukan di bagian ujung
  • Warna kulit buah hijau kekuningan
  • Daging buah keras namun bertekstur halus
  • Aroma buah yang kuat
3. CERI 

manisan buah

Ceri (Prunus subg. Cerasus) adalah subgenus tumbuhan dari Prunus, dengan ciri-ciri memiliki bunga corymbs kecil majemuk (tidak sendiri-sendiri, atau dalam racemes), dan memiliki buah yang halus dengan hanya alur lemah di satu sisi, atau tidak ada alur. Subgenus adalah tanaman asli daerah beriklim belahan bumi utara, dengan dua spesies di Amerika, tiga di Eropa, dan sisanya di Asia.
Ceri adalah pohon yang sangat disukai di Jepang dan bunganya disebut sakura. Pada awal musim semi, di saat bunga ceri bermekaran, orang-orang berpiknik di taman-taman yang ditumbuhi pohon ini (Hanami). Di Australia ceri biasanya matang sekitar waktu Natal, sedangkan di Amerika dan Eropa selatan pada bulan Juni. Produksi di seluruh dunia saat ini tiga juta ton per tahun. Selain itu bunga dan buah ceri juga dijadikan hiasan hidangan makanan atau minuman. Buah ceri mengandung antosianin, yaitu pigmen warna merah yang baik untuk kesehatan karena merupakan antioksidan. Selain itu, rutin mengkonsumsi buah ceri setiap hari dapat menurunkan jumlah kadar asam urat dalam tubuh, bahkan dapat menyembuhkan pirai.

Manfaat Buah Ceri 

1. Membantu tidur lebih cepat

Sudah merasa lelah dan ngantuk, tapi tak kunjung bisa tidur? Beberapa orang mengalami hal ini, mungkin akibat ketidakseimbangan hormon dalam tubuh, stres, terlalu banyak pikiran, dan lain sebagainya. Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, maka dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, diabetes, dan obesitas.
Nah, Tara Gidu Collingworth, RD, seorang ahli gizi sekaligus penulis Flat Belly Cookbook for Dummies, menyarankan Anda yang sering mengalami kesulitan tidur untuk coba minum segelas jus buah ceri. Pasalnya, ceri kaya akan melatonin, yakni hormon yang berperan dalam mengatur siklus bangun-tidur pada tubuh.
Hal ini juga diperkuat oleh sebuah penelitian yang meminta para pesertanya minum jus ceri dua kali sehari – yakni setelah bangun tidur dan sebelum makan malam. Hasilnya menunjukkan bahwa peserta bisa tidur lebih lama setelah rutin minum jus ceri.

2. Sumber nutrisi baik

Warna merah dari kulit ceri tidak hanya mampu mempercantik penampilannya. Warna merah khas ceri berasal dari kandungan anthocyanin yang tinggi, yakni sejenis antioksidan yang bertugas untuk melawan kerusakan radikal bebas dalam tubuh akibat stres oksidatif.
Sebuah penelitian di tahun 2018 yang dimuat dalam jurnal Nutrients menyatakan bahwa buah ceri mengandung banyak nutrisi yang penting bagi tubuh. Di antaranya yaitu serat, karotenoid, vitamin C, kalium, tapi buah ini rendah kalori sehingga aman dijadikan camilan buat Anda yang takut gemuk.

3. Meredakan nyeri sendi

Nyeri sendi atau yang dikenal dengan nama arthritis, memang sering kali membuat penderitanya merasa tidak nyaman. Bahkan tak jarang nyeri sendi menghambat aktivitas sehari-hari. Nah, manfaat buah ceri lainnya yang bisa Anda dapatkan adalah membantu mengurangi nyeri pada sendi.
Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 20 wanita berusia 40-70 tahun dengan keluhan nyeri sendi menemukan bahwa ternyata minum jus buah ceri secara rutin 2 kali sehari selama 3 minggu mampu mengurangi peradangan secara signifikan yang menjadi penyebab nyeri sendi.

4. Meringankan nyeri otot usai olahraga

Bagi Anda yang hobi berolahraga dan sering mengalami nyeri otot setelah selesai latihan, segelas jus ceri disinyalir bisa membantu meredakan sakitnya. Sebuah studi melaporkan bahwa pelari maraton yang rutin minum jus ceri selama seminggu menjelang perlombaan, mengalami nyeri otot yang lebih ringan dibandingkan atlet yang tidak minum jus ceri.
Para peneliti menduga hal ini disebabkan oleh kandungan antioksidan di dalam buah ceri, yang membantu meredakan peradangan pada otot setelah bekerja keras. Lebih dari itu, jus ceri juga diyakini bisa membantu menenangkan tubuh usai berolahraga.

5. Menurunkan tekanan darah

Terakhir tapi tidak kalah penting, manfaat buah ceri yang sayang dilewatkan yaitu membantu menurunkan tekanan darah. Menurut sebuah penelitian di tahun 2016 yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, ini karena buah ceri memiliki kandungan polifenol yang tinggi. Polifenol merupakan sejenis antioksidan yang diyakini mampu membantu menurunkan tingkat tekanan darah dalam tubuh.
Tak hanya sampai di situ, para ilmuwan di Inggris menemukan bahwa jus buah ceri bekerja lebih efektif dalam menurunkan tekanan darah, yakni setelah tiga jam dikonsumsi.
Setelah Anda mengetahui semua kebaikan dari buah ceri, mulai sekarang jangan menyingkirkan buah ceri di kue tart, es krim, atau hidangan lainnya. Justru buah kecil inilah yang punya banyak manfaat baik bagi kesehatan.
Karakteristik 
BATANG
Cabang-cabang mendatar, menggantung di ujungnya, membentuk naungan yang rindang.
Ranting-ranting berambut halus bercampur dengan rambut kelenjar.
Kayu kersen lunak dan mudah kering, sangat berguna sebagai kayu bakar, Kulit kayunya yang mudah dikupas digunakan sebagai bahan tali dan kain pembalut.

DAUN
Daun tanaman ini memiliki sistem pertulangan yang menyirip, daun tidak simetris dan tepinya bergerigi sedangkan bunganya berisi 1-3(-5) kuntum, terletak di ketiak agak di sebelah atas tumbuhnya daun.

BUNGA
Bunga dalam berkas, berisi 1-3(-5) kuntum, terletak di ketiak agak di sebelah atas tumbuhnya daun, bertangkai panjang, berkelamin dua dan berbilangan 5, kelopak berbagi dalam, taju meruncing bentuk benang, berambut halus, mahkota bertepi rata, bundar telur terbalik, putih tipis, gundul, lk. 1 cm.
Benang sari berjumlah banyak, 10 sampai lebih dari 100 helai.
Bunga yang mekar menonjol keluar, ke atas helai-helai daun; namun setelah menjadi buah menggantung ke bawah, tersembunyi di bawah helai daun. Umumnya hanya satu-dua bunga yang menjadi buah dalam tiap berkasnya.

BUAH dan BIJI
Buah buni bertangkai panjang, bulat hampir sempurna, diameter 1-1,5 cm, hijau kuning dan akhirnya merah apabila masak, bermahkota sisa tangkai putik yang tidak rontok serupa bintang hitam bersudut lima. Berisi beberapa ribu biji yang kecil-kecil, halus, putih kekuningan, terbenam dalam daging dan sari buah yang manis sekali.
Source : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar