Kamis, 14 Maret 2019

TERUNG / EGG PLANT


Terung (Solanum melongena, di Pulau Jawa lebih dikenal sebagai terong) adalah tumbuhan penghasil buah yang dijadikan sayur-sayuran. Asalnya adalah India dan Sri Lanka. Terung berkerabat dekat dengan kentang dan leunca, dan agak jauh dari tomat.
Terung ialah terna yang sering ditanam secara tahunan. Tanaman ini tumbuh hingga 40–150 cm (16-57 inci) tingginya. Daunnya besar, dengan lobus yang kasar. Ukurannya 10–20 cm (4-8 inci) panjangnya dan 5–10 cm (2-4 inci) lebarnya. Jenis-jenis setengah liar lebih besar dan tumbuh hingga setinggi 225 cm (7 kaki), dengan daun yang melebihi 30 cm (12 inci) dan 15 cm (6 inci) panjangnya. Batangnya biasanya berduri. Warna bunganya antara putih hingga ungu, dengan mahkota yang memiliki lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning. Buah tepung berisi, dengan diameter yang kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan lebih besar lagi untuk jenis yang ditanam.
Cara menanam tanaman terung adalah disemai, setelah tumbuh 4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih dahulu). Panen dimulai pada 70-80 hari setelah semai selanjutnya setiap 5 hari.
Dari segi botani, buah yang dikelaskan sebagai beri memiliki banyak biji yang kecil dan lembut. Biji itu dapat dimakan tetapi rasanya pahit karena mengandung nikotin, sejenis alkaloid yang banyak dikandung tembakau.
Sejarah dari Terung 
Terung ialah tumbuhan pangan yang ditanam untuk buahnya. Asal usul budidayanya berada di bagian selatan dan timur Asia sejak zaman prasejarah, tetapi baru dikenal di dunia Barat tidak lebih awal dari sekitar tahun 1500. Buahnya mempunyai berbagai warna, terutama ungu, hijau, dan putih. Catatan tertulis yang pertama tentang terung dijumpai dalam Qí mín yào shù, sebuah karya pertanian Tiongkok kuno yang ditulis pada tahun 544. Banyaknya nama bahasa Arab dan Afrika Utara untuk terong serta kurangnya nama Yunani dan Romawi menunjukkan bahwa pohon ini dibawa masuk ke dunia Barat melewati kawasan Laut Tengah oleh bangsa Arab pada awal Abad Pertengahan. Nama ilmiahnya, Solanum melongena, berasal dari istilah Arab abad ke-16 untuk sejenis tanaman terung.
Karena terung merupakan anggota Solanaceae, buah terung pernah dianggap beracun, sebagaimana buah beberapa varietas leunca dan kentang. Sementara buah terung dapat dimakan tanpa dampak buruk apa pun bagi kebanyakan orang, sebagian orang yang lain, memakan buah terung (serupa dengan memakan buah terkait seperti tomat, kentang, dan merica hijau atau lada) bisa berpengaruh pada kesehatan. Sebagian buah terung agak pahit dan mengiritasi perut serta mengakibatkan gastritis. Karena itulah, sebagian sumber, khususnya dari kalangan kesehatan alami, mengatakan bahwa terung dan genus terkait dapat mengakibatkan atau memperburuk artritis dengan kentara dan justru itu, harus dijauhi oleh mereka yang peka terhadapnya.
Nutrisi dalam Terung 
1. Kandungan fitonutrien dan antioksidan yang tinggi 
Terong selalu khas dengan warna ungunya ya. Hal ini ternyata juga membuat terong menjadi unggul dibandingkan dengan bahan makanan lain.
Zat pigmen warna pada terong membuatnya memiliki kandungan antioksidan yang tinggi yang membuat terong sangat baik dikonsumsi untuk mencegah kanker
2. Tinggi kandungan serat 
Dalam 100 gram terong, yang setara dengan 1 buah terong ukuran sedang, terdapat 3 gram serat. Angka ini termasuk tinggi hampir setara dengan satu buah apel atau jeruk.
Seperti yang kita ketahui serat memiliki manfaat yang baik untuk pencernaan hingga mengontrol kolesterol dan kadar gula darah.
3. Kaya vitamin dan mineral, yaitu vitamin K dan Potasium 
Potasium dan vitamin K baik untuk kesehatan jantung dan tekanan darah. Selain itu, terong mulai banyak dilirik fungsinya dalam menurunkan kolesterol. Hal ini tentu membuat bisa menjadi salah satu pilihan utama konsumsi sayur harian, ‘kan?
Ada berbagai kandungan gizi yang ada pada terong, agar manfaatnya bisa kita rasakan maksimal, maka usahakan konsumsi terong dalam jumlah yang cukup serta hindari mengolahnya dengan banyak santan atau lemak ya.

Manfaat dari Terung 
1. Menjaga kesehatan jantung 
Kandungan serat, kalium, vitamin C, vitamin B6, dan fitonutrien membuat manfaat terong begitu besar bagi kesehatan jantung Anda. Selain itu, flavonoid atau pigmen larut air pada terong juga bisa mencegah berbagai jenis penyakit jantung. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition pada 2012, salah satu jenis flavonoid yang ampuh untuk melindungi jantung adalah antosianin. Zat pigmen ini juga bisa menurunkan tekanan darah darah Anda. Jadi, Anda berisiko terkena penyakit jantung atau hipertensi harus mulai makan terong yang kaya akan antosianin.

2. Mengendalikan kadar kolesterol 
Sebuah studi yang dilakukan oleh para ahli di Brazil menunjukkan bahwa rutin mengonsumsi terong bisa membantu Anda mengendalikan kadar kolesterol. Pasalnya, tim peneliti di Departemen Pertanian Amerika Serikat menemukan bahwa terong kaya akan senyawa asam klorogenat. Senyawa ini terbukti mampu menurunkan berat badan serta kadar kolesterol jahat atau LDL (lipoprotein densitas rendah) dalam tubuh. Terong sendiri tidak mengandung kolesterol sama sekali sehingga aman dikonsumsi orang yang perlu menjaga keseimbangan kadar kolesterolnya.
Selain menurunkan kadar kolesterol jahat, asam klorogenat juga berfungsi sebagai antivirus, antimikroba, dan antikarsinogen. Anda pun akan terhindar dari berbagai penyakit berbahaya lainnya jika rutin makan terong.
3. Meningkatkan fungsi otak 
Manfaat terong juga bisa didapat dari kulitnya. Kulit terong kaya akan nasunin, yaitu zat antioksidan yang baik untuk kesehatan otak. Nasunin mampu melindungi membran sel otak dari serangan radikal bebas serta melancarkan proses distribusi gizi di dalam sel-sel tubuh. Nutrisi lain dalam terong yang baik untuk otak Anda adalah antosianin.
Menurut sebuah penelitian dalam The British Journal of Nutrition pada 2010, zat pigmen tersebut bertanggung jawab untuk memicu peredaran darah menuju otak serta mencegah peradangan saraf otak. Hal ini bisa mencegah berbagai penyakit dan gangguan fungsi kognitif otak yang disebabkan oleh proses penuaan. Selain itu, daya ingat Anda juga akan jadi semakin kuat kalau Anda membiasakan diri makan terong.
4. Mencegah Kanker 
Belum banyak yang menyoroti salah satu manfaat terong yaitu mencegah munculnya kanker. Padahal, terong kaya akan polifenol, antosianin, dan asam klorogenat. Zat-zat tersebut baik untuk mencegah pertumbuhan tumor serta menghentikan penyebaran sel kanker di dalam tubuh Anda. Selain itu, ketiga zat ini akan memicu produksi enzim khusus dalam sel yang bertugas untuk membuang berbagai racun dan membunuh sel kanker. Asam klorogenat juga bersifat antimutagen, yang berarti senyawa ini bisa melawan terjadinya mutasi gen yang menyebabkan kanker.  
5. Membuat kulit lembut dan bercahaya 
Tak disangka-sangka, terong bisa jadi jawaban bagi permasalahan kulit Anda yang kusam dan kering. Buah ini kaya akan antioksidan dan terdiri dari kira-kira 92 persen air. Maka, mengonsumsi terong bisa membantu melembapkan dan menutrisi kulit dari dalam. Antioksidan juga akan menangkal radikal bebas yang bisa membunuh sel-sel kulit Anda sehingga kulit jadi tidak kenyal dan tampak lebih gelap.
Karakteristik dari Terung 
Ada beberapa ciri tanaman terong, antara lain sebagai berikut.
1. Pertama, daun tanamannya lebar dan berbentuk seperti telinga manusia. Ciri fisik yang ini cukup khas, sehingga mudah mendeskripsikannya.
2. Kedua, bunganya berwarna ungu. Termasuk bunga dengan karakteristik sempurna. Biasanya, bunga tanaman terong terpisah dan terbentuk dalam tandan bunga.
3. Ketiga, warna buah yang khas. Warna buahnya ungu cerah atau hijau. Memanjang, lurus, atau melengkung tergantung dari ukurannya masing-masing.

Source : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar