Selasa, 07 Mei 2019

MAKANAN KHAS SURABAYA PART 1

Surabaya bukan hanya menjadi salah satu kota terbesar di Indonesia, tapi juga menjadi surganya pecinta kuliner. Beragam masakan dengan rasa yang variatif bisa dengan mudah kamu temukan di setiap sudut kota Surabaya. Yang lebih spesial lagi, makanan khas Surabaya jumlahnya bisa sampai puluhan.

1. Rujak Cingur 


Rujak Cingur adalah salah satu makanan tradisional yang terbuat dari campuran bahan seperti mentimun, cingur, kangkung, nanas dan lain – lain. Makanan satu ini sangat kaya akan campuran bahan, karena di dalamnya tedapat beberapa sayuran, buah – buahan, dan bahan lainnya. Rujak Cingur ini merupakan salah satu makanan tradisional yang sangat terkenal di Jawa Timur, terutama daerah Surabaya.

AWALNYA DICICIPI OLEH RAJA FIRAUN HANYOKROWATI

Zaman dahulu kala di Masiran, bertahtalah raja Firaun Hanyokrowati. Pada hari ulang tahunnya, beliau memanggil seluruh juru masak istana untuk menyediakan masakan spesial untuk dirinya. Raja Firaun telah mencoba semua masakan yang telah dibuat untuknya, namun tidak ada yang cocok di lidah.
Tiba-tiba masuklah seoran punggawa kerajaan menghadap Raja Firaun dan mengatakan ada seseorang yang ingin menyajikan masakan untuk sang raja. Orang tersebut bernama Abdul Rozak dan ia menyajikan sebuah masakan yang dibungkus dengan daun pisang. Masakan tersebut sudah dicek oleh ahli kesehatan di kerajaan dan dipastikan aman. Setelah raja mencicipi masakan itu, ia pun makan dengan lahap dan keringatnya bercucuran saking pedasnya.
Abdul Rozak dihadiahi sebuah kapal laut yang mewah dan sebidang tanah, serta diangkat menjadi kepala juru masak istana. Tapi, ia menolak dan hanya mau menerima kapal laut untuk mengembara. Sang raja setuju asal ia mau memberikan resep masakan tersebut. Abdul Rozak pun mengembara dengan kapal laut dan mampir ke Tanjung Perak, Surabaya dan menyebarkan resep tersebut.
Karena di sana ia kesulitan mendapatkan cingur onta, ia pun mengganti cingur onta dengan cingur sapi yang ternyata menjadikan rasanya lebih sedap. Masyarakan di Surabaya pun berdatangan ke Abdul Rozak untuk mencicipi rujak tersebut. Karena warga sulit mengucapkan kata ‘rozak’, jadi mereka menamakan masakan ini ‘rujak cingur’.
2. Sate Ayam Lisidu 
Bentuk sate ayam lisidu berbeda dari bentuk sate pada umumnya. Jika kamu perhatikan, sate ayam lisidu memiliki bentuk pipih. Karena bentuknya yang pipih, bumbu pun lebih mudah meresap ke dalam daging. Itulah mengapa sate ayam lisidu menawarkan kelezatan yang tak tertandingi.
Menurut sejarah, konon sate ini berasal turun-temurun dari sate Ayam khas asli ponorogo yang menghidangkan sate dengan potongan daging pipih yang dimasak dengan bumbu terlebih dahulu sebelum dibakar, sehingga rasa yang meresap ke dagingnya.
3. Mie Pecun 
Mie Pecun artinya adalah "Pedas Bebas Racun" 
Menu yang tersedia disini adalah berbagai varian mie mulai dari mie goreng hingga mie rebus. Mie yang digunakan juga mie instant yang diolah menjadi rasa yang mantap pedasnyaa.
4. Soto Lamongan 
Soto Lamongan adalah sajian makanan soto ayam yang khas dari Lamongan, Jawa Timur. Soto yang satu ini sangat khas dan berbeda dengan soto lainnya, baik dari segi penyajian maupun rasanya. Soto Lamongan merupakan salah satu makanan tradisional dari Lamongan yang sangat terkenal kelezatannya. Tidak hanya di daerahnya sendiri, namun juga merupakan masakan yang sangat terkenal di indonesia.

Sejarah Soto

Sejarah adanya soto berasal dari kota Lamongan di Jawa Timur ini sebenarnya masih diragukan.  
Menurut Dennys Lombard dalam bukunya Nusa Jawa: Silang Budaya, asal mula Soto adalah dari makanan yang ada di Cina bernama Caudo, pertama kali populer di wilayah Semarang. Lama-lama nih, dari Caudo namanya menjadi Soto. Kenapa? Makanan Cina ini kemudian disesuaikan dengan lidah orang Indonesia, yaitu dengan menyesuaikan olahan bumbunya. Terus, lahir deh yang namanya Soto Lamongan, Soto Semarang, Soto Kudus, Soto Madura, Soto Lenthok, Soto Bangkong, dan sebagainya. Kalau di Makasar, namanya Coto. Kalau di Pekalongan namanya tauto, nah kalau di Banyumas beda lagi..jadi sroto. Tapi tetep aja, makanan-makanan ini dikategorikan sebagai soto.

5. Rawon 
Rawon adalah masakan Indonesia berupa sup daging berkuah hitam sebagai campuran bumbu khas yang menggunakan kluwek. Rawon, meskipun dikenal sebagai masakan khas Jawa Timur, dikenal pula oleh masyarakat Jawa Tengah sebelah timur (daerah Surakarta).
Daging untuk rawon umumnya adalah daging sapi yang dipotong kecil-kecil, utamanya adalah bagian sandung lamur. Bumbu supnya sangat khas Indonesia, yaitu campuran bawang merah, bawang putih, lengkuas (laos), ketumbar, kemiri, serai, kunir, cabai, kluwek, garam, serta minyak nabati. Semua bahan ini dihaluskan, lalu ditumis sampai harum. Campuran bumbu ini kemudian dimasukkan dalam kaldu rebusan daging bersama-sama dengan daging. Warna gelap khas rawon berasal dari kluwek. Di luar negeri, rawon disebut sebagai black soup.
Rawon disajikan bersama nasi, dilengkapi dengan tauge kecil, telur asin, daun bawang, kerupuk udang, daging sapi goreng (empal) dan sambal.
6. Lontong Balap 
Lontong balap adalah makanan khas Indonesia yang merupakan ciri khas kota Surabaya di Jawa Timur. Makanan ini terdiri dari lontong, taoge, tahu goreng, lentho, bawang goreng, kecap, dan . Lontong balap terdiri dari lontong yang diiris-iris dan di atas irisan lontong ini ditumpangi irisan tahu dan remasan beberapa lentho (bulatan kecil sebesar ibu jari dan dipencet ini bentuk lentho asli lontong balap, berbeda dengan lentho yang dipakai sekarang), kemudian di atasnya ditumpangi kecambah setengah matang yang porsinya terbanyak dalam hidangan, setelah itu diambilkan kuah secukupnya, sambal dan kecap disesuaikan selera pembeli. Makanan ini dihidangkan dengan pasangannya yaitu, beberapa tusuk sate kerang.

Menurut cerita dahulu lontong balap masih dijual dalam kemaron besar yang terbuat dari tanah liat yang dibakar, yang berat dan dipikul keliling kota. Kemaron besar yaitu wadah terbuat dari tanah liat (dibakar menjadi warna merah bata). Karena bobot kemaron yang berat, sekarang tempat ini diganti dengan panci yang terbuat dari logam. Para penjual lontong balap ini, untuk berebut pembeli di perjalanan dan pembeli di pasar berjalan cepat-cepat menuju pos terakhir di Pasar Wonokromo, dari jalan cepat ini menimbulkan kesan berpacu sesama penjual (dalam bahasa Jawa: balapan), dari balapan ini kemudian dikenal dengan nama lontong balap.

7. Tahu Tek 
Tahu tek adalah salah satu masakan khas kota Surabaya. Tahu tek terdiri atas tahu goreng setengah matang dan lontong yang dipotong kecil-kecil dengan alat gunting dan garpu untuk memegang tahu atau lontong, kentang goreng, sedikit taoge, dan irisan ketimun dipotong kecil-panjang (seperti acar), lalu setelah disiram dengan bumbu di atasnya, ditaburkan kerupuk udang yang bentuknya kecil dengan diameter sekitar 3 cm.
Di Surabaya, salah satu warung yang terkenal dengan sajian tahu teknya adalah Warung Tahu Tek Pak Jayen.
Umumnya, penjual tahu tek menggunakan gunting untuk memotong-motong tahu dan lontong. Saat proses menggunting ini, muncul bebunyian tek... tek... tek... yang bisa didengar oleh pembeli dan menandakan pesanan mereka tengah diolah. Karena suara yang khas ini maka muncul penamaan tahu "tek".
8. Nasi Krawu 
Nasi krawu merupakan makanan khas dari daerah Gresik,Jawa Timur. Cirinya adalah nasinya yang pulen dan disajikan dengan daun pisang. Lauknya dapat berupa sayatan daging sapi, daging semur, jeroan sapi, sambal terasi dan serundeng.
Nasi krawu sebenarnya berasal dari Madura pastinya berasal dari kabupaten bangkalan hanya saja dimadura sendiri saat itu ( kisaran tahun 60 an) tidak ada yang berjualan mungkin saja pangsa pasarnya kurang memadai, seorang yang bernama MUNIMAH yg sering mendapat sebutan mbuk Mah berurbanisasi ketanah Gresik mencoba berjualan nasi yg kini dikenal dg nama NASI KRAWU
9.  Sate Klopo
Klopo atau dalam bahasa Indonesia diartikan kelapa ini  merupakan salah satu tanaman yang cukup populer di Indonesia. Namun meskipun namanya sate klopo atau sate kelapa ini bukan berarti sate tersebut terbuat dari kelapa lho.
sate klopo sebenarnya hampir sama dengan sate pada umumnya. Sate ini biasanya terdiri dari daging sapi atau daging ayam.
Yang membedakan adalah sebelum sate tersebut dimasukkan pada proses pembakaran, maka sate dilumuri dengan parutan kelapa terlebih dahulu untuk memberikan cita rasa yang gurih dan sedap. Karena ada parutan kelapa inilah, sate ini diberi nama sate klopo.
10. Sate Karak 
Sebenarnya keberadaan makanan khas Surabaya yang satu ini sudah cukup sulit ditemukan. Meskipun penjualnya semakin berkurang bukan berarti sudah tidak dijual.
Anda masih bisa menemukannya di kawasan Sunan Ampel Surabaya atau yang lebih populer disebut kampung Arab.
Sate karak ini merupakan sate yang terbuat dari usus, yang kemudian disajikan dengan karak atau nasi ketan hitam. Kemudian atasnya ditaburi dengan kelapa, sehingga menciptakan rasa yang luar biasa, gurih dan lezat.
Source :
https://www.pegipegi.com/travel/asal-usul-rujak-cingur-masakan-khas-jawa-timur/
http://www.negerikuindonesia.com/2015/08/rujak-cingur-makanan-tradisional-dari.html?m=1
https://uprint.id/blog/makanan-khas-surabaya/
http://reseppilihankita.blogspot.com/2016/04/sejarah-dan-resep-soto-ayam-lamongan-yang-sedap-asli-jawa-timur.html?m=1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rawon
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Lontong_balap
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tahu_tek
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Nasi_krawu
https://www.google.com/amp/s/iswatunmafula.wordpress.com/2013/11/26/asal-usul-nasi-krawu/amp/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar