1. JERUK
Jeruk atau limau adalah semua tumbuhan berbunga anggota marga Citrus dari suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan). Anggotanya berbentuk pohon dengan buah yang berdaging dengan rasa masam yang segar, meskipun banyak di antara anggotanya yang memiliki rasa manis. Rasa masam berasal dari kandungan asam sitrat yang memang menjadi terkandung pada semua anggotanya.
Sebutan "jeruk" kadang-kadang juga disematkan pada beberapa anggota marga lain yang masih berkerabat dalam suku yang sama, seperti kingkit. Dalam bahasa sehari-hari, penyebutan "jeruk" atau "limau" (di Sumatra dan Malaysia) seringkali berarti "jeruk keprok" atau "jeruk manis". Di Jawa, "limau" (atau "limo") berarti "jeruk nipis".
Jeruk sangatlah beragam dan beberapa spesies dapat saling bersilangan dan menghasilkan hibrida antarspesies ('interspecific hybrid) yang memiliki karakter yang khas, yang berbeda dari spesies tetuanya. Keanekaragaman ini seringkali menyulitkan klasifikasi, penamaan dan pengenalan terhadap anggota-anggotanya, karena orang baru dapat melihat perbedaan setelah bunga atau buahnya muncul. Akibatnya tidak diketahui dengan jelas berapa banyak jenisnya. Penelitian-penelitian terakhir menunjukkan adalah keterkaitan kuat Citrus dengan genus Fortunella (kumkuat), Poncirus, serta Microcitrus dan Eremocitrus, sehingga ada kemungkinan dilakukan penggabungan. Citrus sendiri memiliki dua anakmarga (subgenus), yaitu Citrus dan Papeda.
Asal jeruk adalah dari Asia Timur dan Asia Tenggara, membentuk sebuah busur yang membentang dari Jepang terus ke selatan hingga kemudian membelok ke barat ke arah India bagian timur. Jeruk manis dan sitrun (lemon) berasal dari Asia Timur, sedangkan jeruk bali, jeruk nipis dan jeruk purut berasal dari Asia Tenggara.
Banyak anggota jeruk yang dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pangan, wewangian, maupun industri. Buah jeruk adalah sumber vitamin C dan wewangian/parfum penting. Daunnya juga digunakan sebagai rempah-rempah.
Manfaat
1. Menurunkan Kolesterol
Bukan cuma omega-3 yang terkandung dalam ikan saja yang mampu menurunkan kolesterol. Buah yang satu ini juga ok kok untuk membantu memangkas kolesterol jahat karena kandungan serat larut di dalamnya. Ingat, kadar kolesterol yang normal dalam tubuh bisa meminimalkan dirimu terserang berbagai risiko penyakit.
2 Baik untuk Mata
Selain wortel, rutin mengonsumsi jeruk juga bisa menjaga kesehatan matamu. Apalagi bagi seseorang yang terbilang sudah cukup berumur. Sebab seiring bertambahnya usia, risiko terkena katarak akan semakin meningkat akibat ulah radikal bebas. Nah, antioksidan yang ada di dalam jeruk kata ahli bisa menangkal kerusakan tersebut. Alhasil, retina mata pun semakin terpelihara. Menurut sebuah studi, kombinasi antara vitamin C dan E mampu mencegah katarak sekalipun pada kelompok berisiko tinggi.
3. Melindungi Kulit
Enggak cuma lewat kosmetika saja bagi kamu yang ingin membuat kulit semakin sehat dan terlindung dari kerusakan. Pasalnya, kulit juga membutuhkan berbagai nutrisi dari dalam. Nah, salah satunya tentu dari konsumsi makanan yang menyehatkan kulit, seperti jeruk. Buah yang kaya vitamin C ini mengandung beta-karoten, antioksidan yang bisa melindungi sel-sel kulit dari kerusakan.
4. Melindungi Jantung
Manfaat jeruk lainnya juga baik untuk menjaga kesehatan jantung. Kok bisa? Kata ahli, kulit jeruk mengandung komponen penting seperti polymethosxylated flavones (PMFs) dan d-limonene yang bermanfaat untuk mengkatifkan detoksifikasi pada lever, menurunkan kolesterol jahat (LDL), dan menjaga keseimbangan gula darah. Nah, ketiga hal itu amat berkaitan dengan kesehatan jantung.
5. Sistem Pencernaan Lebih Baik
Banyak masakan Cina yang menggunakan kulit jeruk untuk disajikan bersama daging merah. Alasannya kulit jeruk bisa membantu mencerna makanan berlemak. Oleh sebab itu, banyak ahli yang menganjurkan untuk mengonsumsi segelas air lemon demi menjaga pencernaan. Sebab air lemon yang asam ini bisa membantu membersihkan sampah makanan yang tertinggal dalam pencernaan. Namun, bagi kamu yang memiliki masalah lambung, sebaiknya perlu berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter.
Kandungan Gizi
berikut daftar kandungan gizi buah jeruk per 100 gr:
- Energi 47 kcal
- Karbohidrat 10 gr
- Protein 0.7 gr
- Lemak 0.1 gr
- Serat 0.9 gr
- Vit.A 225 IU
- Vit.B6 0.1 mg
- Vit.C 53.2 mg
- Magnesium 10 mg
- Kalsium 40 mg
- Gula 9 gr
- Kalium 181 mg
- Zat besi 0.1 mg
Sudah bukan rahasia lagi jika jeruk dikenal sebagai buah yang banyak mengandung vitamin C. Kandungan vitamin C dalam jeruk bahkan mencapai 53,2 mg per 100 g atau mencukupi 90% kebutuhan tubuh manusia. Namun tak hanya itu, jeruk juga kaya akan zat bermanfaat lainnya.
Di antaranya termasuk serat pektin, folat, antioksidan flavanoid beta karoten, beta cryptoxanthin, zeaxanthin, dan lutein. buah Jeruk juga mengandung potasium, tembaga, asam pantotenik, dan kalsium dalam jumlah cukup banyak.
Kandungan fitonutrien dalam jeruk sendiri cukup beragam, yakni citrus flavanones, anthocyanins, hydroxycinamic acids, hesperidin, naringin, naringenin, dan berbagai polifenol lainnya. Fitonutrien ini lebih banyak ditemukan pada kulit dan daging buah berwarna putih di bagian dalam jeruk, bukan di cairannya.
Ciri-ciri
Jeruk adalah tanaman dari bangsa Citreae genus Citrus. Spesies citrus ini bermacam-macam sehingga buah yang dihasilkan pun beragam meski secara umum memiliki ciri khas sehingga mudah dikenali. Berikut beberapa ciri umum buah jeruk:
❖ Bentuk buah bulat dengan tekstur permukaan berpori-pori yang nampak jelas di penglihatan.
❖ Kulit buah jeruk datang dalam berbagai warna yakni hijau, kuning dan juga oranye.
❖ Ukuran buah bervariasi, ada yang kecil seperti limau ada pula yang besar seperti jeruk bali.
❖ Buah jeruk berbiji kecil dengan ruas-ruas di dalam buah yang menyekat daging buah.
❖ Daging buah jeruk juga datang dalam berbagai warna, ada yang bening, oranye bahkan merah mudah atau pink.
❖ Kulit buah jeruk mengeluarkan aroma yang khas berasal dari minyak atsiri yang ia kandung.
2. DAUN SALAM
Daun salam adalah tanaman herbal yang sering digunakan sebagai bumbu penyedap masakan karena memiliki aroma yang khas. Ternyata, manfaat daun salam tidak sampai di situ saja. Selain digunakan sebagai penyedap masakan, daun dan minyaknya juga berguna sebagai obat.
Sejarah
Salam ( Indonesian bay leaf, Indonesian laurel, Syzygium polyanthum), adalah daun aromatik untuk bumbu di Indonesia, Malaysia, Thailand, sampai ke India. Tetapi di India sendiri, selain daun salam, dikenal pula daun tejpat, atau tejpata (Indian bay leaf, Cinnamomum tejpata). Karena masih satu genus dengan tanaman kayu manis ( Cinamumum zeylanicum, Cinamumum burmani), aroma daun tejpat, sangat berbeda dengan daun salam yang masuk famili Myrtaceae, genus Syzgium. Masakan-masakan India kebanyakan menggunakan bumbu daun tejpat.
Di Indonesia salam adalah tanaman yang biasa dimanfaatkan daunnya untuk penyedap rasa pada masakan khas Nusantara, selain itu daunnya juga digunakan sebagai rempah pengobatan tradisional Indonesia. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Indonesian bay-leaf atau Indonesian laurel, sedangkan nama ilmiahnya adalah Syzgium polyanthum.
Penyebaran tanaman salam dari Asia Tenggara, mulai dari Burma, Indocina, Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatera, Kalimantan, dan Jawa. Pohon ini ditemukan tumbuh liar di hutan-hutan primer dan sekunder, mulai dari tepi pantai hingga ketinggian 1.000 m (di Jawa), 1.200 m (di Sabah), dan 1.300 m (di Thailand).
Daun salam tumbuh dan berkembang di lingkungan tropis yang memiliki kadar curah hujan dan sinar matahari yang cukup. Daun salam banyak ditanami oleh penduduk Indonesia atau asia lainnya dalam rumpun Melayu sebagai rempah atau bumbu penyedap makanan. Penanaman daun salam khususnya di Indonesia kebanyakan merupakan pohon penyusun tajuk bawah. Di samping itu salam ditanam di kebun-kebun pekarangan dan lahan-lahan wanatani yang lain, terutama untuk diambil daunnya.
Di Taiwan, Arab Saudi, dan Negeri Belanda, daun salam segar dijual dalam kemasan berisi belasan lembar daun. Pembelinya, terbanyak orang Indonesia, tetapi daun salam itu bersal dari Thailand. Sebab di negeri ini, daun salam masih dipanen dari pohon-pohon yang tumbuh liar di kebun rakyat.
Di sekitar Laut Tengah, termasuk di kawasan Timur Tengah, yang digunakan untuk bumbu daun Bay Laurel (Sweet Bay, Grecian Laurel, Laurel, Bay Tree, Laurus nobilis), yang diklaim sebagai bay leaf “asli” (True Laurel). Sementara di Amerika Serikat (AS), Dikenal sebagai California bay leaf (California laurel, Oregon myrtle, pepperwood, Umbellularia california). Aroma California bay leaf, sama kuatnya dengan bay leaf asli dari sekitar Laut Tengah. Cara menggunakan bay leaf untuk memasak, sama dengan penggunaan daun salam.
Di DKI Jakarta dan sekitarnya, tanaman salam digunakan sebagai peneduh jalan, dan elemen taman. Di Taman Monumen Nasional, Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, dengan mudah kita jumpai pohon salam. Demikian pula di jalan-jalan di komplek perumahan, pohon salam juga dijadikan tanaman peneduh, pohon salam bisa tumbuh sampai 30 m, dengan diameter batang sekitar 60 cm. Kulit batang salam cokelat muda keabu-abuan. Seperti genus Syzgium lainnya, kulit batang salam juga pecah-pecah dan mengelupas, hingga membentuk sekresi pada permukaan batang.
Manfaat
Berbagai manfaat daun salam untuk kesehatan di antaranya untuk mengatasi rematik, maag, telat haid, sakit perut, ramuan penyejuk serta pembasmi kecoa. Daun salam juga dapat digunakan sebagai salep “rubefacient”, yaitu zat penghangat yang berfungsi meningkatkan sirkulasi darah pada kulit. Buah tanaman ini juga dapat digunakan untuk menyembuhkan fibroid rahim, sirosis dan nyeri sendi.
Manfaat daun salam lainnya adalah untuk menurunkan gula darah. Kandungan zat polifenol – semacam antioksidan dalam ekstrak daun tersebut dipercaya para peneliti dapat menurunkan jumlah gula darah bagi orang yang memiliki diabetes. Zat ini juga mampu meningkatkan kadar kolesterol baik dalam darah, sehingga mencegah komplikasi penyakit jantung yang sering kali menyerang pasien dengan diabetes.
Ciri - ciri
Ciri-ciri daun salam adalah batang bulat, permukaan licin, bertajuk rimbun, dan berakar tunggang. Juga terdapat helaian daun salam berbentuk lonjong sampai elips atau bundar telur sungsang, ujung meruncing, pangkal runcing, jika diremas berbau harum. Buahnya buah buni,bulat berdiameter 8-9 mm. Bagian yang digunakan adalah daun. Selain itu, kulit batang, akar dan buah juga berkhasiat sebagai obat. Daun digunakan sebagai penyedap masakan dan obat herbal, kulit batang digunakan sebagai bahan pewarna jala atau anyaman bambu. Buahnya dapat diperbanyak dengan biji, cangkok atau stek.
3. JINTAN
jintan adalah salah satu bumbu rempah yang terkenal di dunia. Rempah yang satu ini terkenal karena bijinya yang wangi, rasanya yang pedas dan sifatnya yang panas. Konon katanya, jintan berasal dari negeri piramida, Mesir.
Di sana, jintan tak hanya sebagai bumbu rempah masakan saja. Tetapi juga digunakan untuk mengawetkan mumi. Tapi, tak hanya Mesir saja negeri-negeri di dataran Timur Tengah, India, Thailand, bahkan Meksiko juga banyak menggunakan jintan sebagai rempah utama dalam masakan mereka.
Sejarah
Iya mungkin sedikit asing bila kamu yang belum pernah bahkan mendengar kata “jintan” seperti yang dikatakan bahwa Jintan asli berasal dari Mesir dan telah dibudidayakan di Timur Tengah, India, Cina dan negara-negara Mediterania selama ribuan tahun. Sepanjang sejarah, jintan telah memainkan peran penting sebagai makanan dan obat-obatan dan telah menjadi simbol budaya dengan beragam kelengkapan.
Jintan disebutkan dalam Alkitab tidak hanya sebagai bumbu untuk sup dan roti, tapi juga sebagai mata uang yang digunakan untuk membayar persepuluhan kepada para imam. Di Mesir kuno, jintan tidak hanya digunakan sebagai rempah kuliner, tapi juga ramuan yang digunakan untuk mumifikasi firaun.
Biji umin sangat dihormati sebagai bumbu kuliner di dapur kuno Yunani dan Romawi. Dan kepopuleran jintan sebagiannya disebabkan oleh fakta bahwa rasa pedas membuatnya menjadi pengganti lada hitam yang layak, yang sangat mahal dan sulit didapat.
Jintan juga terkenal baik untuk khasiat obat maupun kosmetiknya. Penerapannya untuk menginduksi suatu kondisi dimana wajah bisa pucat. Hal ini konon katanya sering digunakan oleh banyak siswa. Mengapa begitu? Yah, para siswa sedang mencoba meyakinkan guru mereka bahwa mereka telah menarik “pelajaran semua malam” (belajar sampai larut malam).
Dikatakan sebagai bumbu yang sngat ternilai, ternyata jintan menjadi simbol dimana keserakahan akan penghematan akan jintan. Di Roma Kuno, yakni baik Marcus Aurelius dan Antoninus Pius, kaisar yang memiliki reputasi karena ketamakan mereka, diberi julukan yang termasuk referensi pada jintan.
Selama Abad Pertengahan di Eropa, jintan adalah salah satu bumbu yang paling umum digunakan. Sekitar waktu itu, jintan menambahkan atribut lain. Ia dikenali sebagai simbol cinta dan kesetiaan. Orang membawa jintan di saku mereka saat menghadiri upacara pernikahan dan tentara yang sudah menikah dikirim untuk berperang dengan sepotong roti jintan yang dipanggang oleh istri mereka. Penggunaan jintan untuk menguatkan cinta juga ditunjukkan dalam tradisi Arab tertentu di mana pasta jintan, lada dan madu dianggap memiliki sifat afrodisiak.
Meskipun tetap mempertahankan peran penting dalam masakan India dan Timur Tengah, popularitas jintan di Eropa menurun setelah Abad Pertengahan. Saat ini, jintan mengalami pengakuan baru karena apresiasi baru kuliner.
Walau biji jintan terlihat kecil dan sederhana, namun rasa pedas yang terdapat didalamnya dapat mengepak pukulan ketika hendak menambahkan rasa pedas. bahkan pedasnya cabai lain tak mengalahkan pedasnya jintan. Dan kamu juga harus tahu, walau dikatakan memiliki rasa pedas. Ternyata jintan memiliki beberapa manfaat kesehatan. Mungkin itu juga yang menyebabkan dia begitu di incar.
Manfaat
- Besi untuk Energi dan Fungsi Kekebalan Tubuh
Hal ini dianggap sebagai sumber yang baik dari besi, mangan, vitamin dan mineral lainnya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa itu dapat merangsang produksi pankreas enzim dan membantu pencernaan. Satu studi menemukan bahwa jintan pelindung againstmemory rontok dan merusak efek stres pada tubuh. Studi lain dievaluasi kandungan antioksidan dan menemukan itu lebih efektif daripada antioksidan lain umum termasuk Vitamin C.
- Benih Pencernaan yang Baik
Biji jintan secara tradisional telah diperhatikan bermanfaat bagi sistem pencernaan dan penelitian ilmiah mulai menumbuhkan reputasi kuno jintan. Penelitian telah menunjukkan bahwa jintan dapat merangsang sekresi enzim pankreas, senyawa yang diperlukan untuk pencernaan yang tepat dan asimilasi nutrisi.
Biji jintan juga memiliki sifat anti-karsinogenik. Dalam sebuah penelitian, jintan diperlihatkan untuk melindungi hewan laboratorium dari pengembangan tumor perut atau hati. Efek perlindungan kanker ini mungkin disebabkan oleh kemampuan pemulung radikal bebas jinak yang bagus dan juga kemampuan yang ditunjukkannya untuk meningkatkan enzim detoksifikasi hati.
Namun, karena pemulungan dan detoksifikasi radikal bebas adalah pertimbangan penting untuk pemeliharaan kesehatan secara umum, kontribusi jintan untuk kesehatan mungkin akan semakin jauh tercapai.
Secara tradisional, itu juga telah digunakan dalam obat-obatan alami dan obat herbal. Tes-tes tradisional menggambarkan penggunaannya sebagai diuretik dan untuk menyelesaikan perut dan berhenti perut kembung. Beberapa budaya telah menggunakannya untuk kesehatan perempuan dan untuk merangsang menstruasi. Seperti banyak herbal, dapat dibuat menjadi Tuam, terutama untuk pembengkakan atau sakit tenggorokan. Saya bahkan menemukan referensi untuk obat pencampuran jintan dan ghee untuk meringankan cegukan.
Karena itu sangat tinggi antioksidan, beberapa penelitian laboratorium bahkan telah menemukan bahwa ia mungkin memiliki peran dalam memerangi kanker. Namun studi lain menemukan jintan efektif meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga bermanfaat bagi penderita diabetes. Masih lebih penelitian properti anti-asthmatic ditemukan di jintan karena bekerja sebagai brochiodiator dan dapat membantu pasien asma.
Ciri-ciri
1. tinggi tumbuhan sekitar 30-100 cm
2. berdaun runcing
3. daun bergaris
4. jintan hitang bunganya beraturan
5. batang tebal , lunak , dan agak berkayu
6. tanaman jintan bercabang-cabang
Source :