Sabtu, 07 Maret 2020

DESCRIBE SOME FOODS FROM INTERNSHIP PLACE #1

1. Nasi Lemak

Hasil gambar untuk resep nasi lemak


Nasi lemak adalah jenis makanan khas suku Melayu yang lazim ditemukan di Malaysia di mana hidangan ini dianggap sebagai salah satu hidangan nasionalnya,dan Indonesia (khususnya di Riau dan Kepulauan Riau). Hidangan ini pun dapat ditemukan di Singapura dan Brunei. Makanan ini biasanya dihidangkan untuk sarapan pagi.
Nasi lemak merujuk kepada nasi yang dimasak dengan menggunakan santan kelapa untuk memberikan citarasa gurih. Kadangkala daun pandan dimasukkan ketika nasi lemak dimasak untuk menambahkan aromanya. Istilah lemak dalam Bahasa Melayu atau lamak dalam Bahasa Minangkabau merujuk kepada rasa dan tekstur gurih berminyak yang dihasilkan santan kelapa yang melepaskan kandungan lemak nabatinya ke dalam nasi yang tengah ditanak. Sir R. O. Winstedt telah menulis mengenai "nasi lemak" di Malaysia dalam bukunya "The Circumstances of Malay Life - 1909".
Nasi lemak biasanya dihidangkan dengan telur (yang direbus, digoreng mata sapi, atau didadar), irisan mentimun, ikan bilis atau teri goreng, dan sambal, cabai. Tetapi kini nasi lemak dijual dengan berbagai lauk-pauk seperti tempe, tahu, petai, kacang tanah goreng, kacang panjang, sate, daging, ayam, sotong, cumi-cumi, udang, kerang, ikan, limpa, dan ataupun hati sapi, yang juga sering disertai juga dengan parutan kelapa
Kini nasi lemak banyak dijajakan di rumah makan, warung, jajanan pinggir jalan, maupun oleh penjaja makanan keliling. Nasi Lemak lazim disebut dengan nama demikian di Semenanjung Malaya, Sumatra, Singapura dan Brunei. Sementara di Jakarta hidangan yang mirip nasi lemak dikenal dengan nama nasi uduk sedangkan di Jawa Tengah dengan nama sega liwet atau nasi liwet. Di Aceh hidangan yang mirip nasi lemak disebut nasi gurih. Sedangkan di Medan hidangan yang mirip nasi lemak namun dalam porsi bungkusan yang lebih kecil dan sedikit disebut nasi perang.

Sejarah 

Asal usul Sejarah Nasi Lemak adalah berasal dari tanah semenanjung Malaysia. Nasi Lemak juga menjadi makanan popular di Semenanjung Melayu dan pantai timur Sumatera. Pada era kesultanan Melaka, ada sepasang ibu dan anak bernama Mak Kuntum dan Seri. Suami Mak Kuntum telah lama terkorban dalam pertempuran menentang musuh di selat melaka. Oleh sedemikian, Mak Kuntum terpaksa bekerja mengambil upah mengurut untuk menyara kehidupan sendiri dan anaknya. Mak Kuntum sentiasa keluar pada setiap awal pagi untuk mencari pelanggan. Seri terpaksa tinggal seorang diri di rumah untuk menjalankan kerja rumah seperti memasak, mengemaskan rumah dan sebagainya.

Pada suatu hari, Seri sudah timbul rasa jemu dengan nasi dan lauk-pauk kerana masak dengan cara yang sama. Oleh sebab itu, Seri mula memikirkan cara lain untuk memasak nasi supaya terdapat kelainan pada rasa nasi. Mula-mula Seri memasukkan sedikit lengkuas ke dalam nasi yang sedang dimasak. Selepas itu, Seri mencampurkan sehelai daun pandan untuk menyerikan lagi nasi tersebut supaya dapat membangkitkan seleranya dan ibunya.

Pada waktu tengah hari, semasa Mak Kuntum pulang ke rumah, Seri menghidangkan nasi ciptaannya itu kepada ibunya. Mak Kuntum berasa terperanjat melihatkan nasi yang tidak pernah dilihat sepanjang hayatnya. "Apa kau masak ni, Seri?" Jawapan Seri : "Nasi le! Mak!" Seri jawab dengan berulang kali. Mak Kuntum bertanyakan lagi kepada Seri. Seri menjawap dengan jawapan yang sama : "Nasi le mak!", "Nasi le mak!", "Nasi le mak!". Semenjak hari itu, nasi tersebut dikenali sebagai Nasi Lemak.

RECIPE 

Bahan Nasi 
-250 gr  beras 
-200 ml air 
-300 ml santan kental 
-1 lembar daun pandan 
-3 lembar daun salam 
-3 lembar daun jeruk 
-1 batang serai 
-garam secukupnya 

Bahan Pelengkap 
-100 gr ikan bilis kering,bersihkan
-5 butir telur ayam rebus,bagi 2 
-50 gr kacang tanah,goreng 
-1 buah mentimun, iris serong 

Bahan Sambal 
-3 buah cabai merah besar 
-5 butir bawang merah 
-1/2 sdm air asam jawa 
-1 buah tomat,potong dadu 
-8 buah cabai merah kering,buang biji 
-3 siung bawang putih 
-1 sdm gula pasir 
-1/2 sdt garam 
-5 sdm minyak,untuk menumis 

Cara membuat 
1. Nasi Lemak : Rebus santan,air di panci. Masak dengan api sedang,aduk rata. Masukkan garam,daun pandan,daun salam,daun jeruk,jahe, dan serai. aduk rata hingga mendidih 
2. Masukkan beras,aduk rata. masak kembali hingga air menyusut 
3. Tuang beras ke dalam pengukus, masak hingga matang 
4. Ikan bilis goreng : panaskan minyak,goreng ikan bilis hingga matang. angkat dan sisihkan 
5. Sambal : Blender semua bahan hingga halus ,tumis sambal hingga harum dan matang 
6. Sajikan nasi lemak dengan semua bahan pelengkap  

2. Roti Canai 

Hasil gambar untuk sejarah roti canai

Roti canai adalah sejenis roti pipih (flatbread) dengan pengaruh India, yang banyak ditemukan di Indonesia. Roti ini bisa ditemukan di gerai mamak di Singapura atau di rumah makan Aceh dan Sumatra Barat di Indonesia. Di Singapura, roti seperti ini dinamai roti prata. Bentuk dan bahannya mirip dengan kerala porotta. Roti ini sangat pipih karena dibuat dengan cara diputar hingga tipis, kemudian dilipat dan dipanggang dengan minyak, atau bisa pula dengan menebarkan adonan setipis mungkin di atas panggangan.
Di Indonesia, roti canai dihidangkan dengan kari kambing atau domba.
Di Malaysia,Roti canai merupakan makanan populer disana. Aslinya roti ini dimakan dengan dhal . Terkadang ditaburi gula atau susu kental manis. Namun seiring dengan kondisi budaya dan selera, maka bermunculan jenis canailainnya. Seperti roti telur, roti tisu, roti bawang, roti boom, roti planta, roti sardin, roti kaya, roti cheese dan lain sebagainya. Pendampingnyapun bisa berupa kari ayam, kari daging, kari kambing atau campur. Roti canai banyak dijual diwarung-warung kakilima maupun rumah makan mamak (India muslim). Pendek kata roti canai menjadi makanan universal, khususnya keturunan India maupun Melayu.
Roti adalah kata dalam bahasa Urdu, Melayu, dan Indonesia untuk kata bread dalam bahasa Inggris. Sementara canai bisa merujuk kepada nama Kota Chennai di India, masakan Channa di India, atau kata canai yang berarti adonan yang digulung dalam bahasa Melayu.
Di Indonesia, roti canai juga disebut roti caneroti konde, atau roti mariyam, dan biasanya disajikan dengan kari kambing dan teh tarik. Roti canai masuk ke Indonesia melalui arus migrasi Muslim India ke Kesultanan Aceh di bagian utara Sumatra pada sekitar abad ke-17, dan kemudian menyebar ke seluruh Hindia Belanda —sekarang Indonesia— pada awal abad ke-19. Roti canai lebih mudah dijumpai di Sumatra, terutama di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Roti canai telah diadopsi menjadi masakan Melayu Sumatra, masakan Aceh, dan masakan Minangkabau. Akibatnya, banyak restoran Melayu, Aceh, dan Minangkabau yang melayani roti canai dengan kari daging kambing di Indonesia yang dioperasikan oleh kelompok etnis selain peranakan India. Hidangan asal India ini telah terintegrasi dengan baik ke dalam masakan Aceh yang dianggap milik mereka sendiri.
Di Ampel, sebuah kampung peranakan Arab di Surabaya, dikenal sebagai roti mariyam, sementara orang Jawa biasa menyebutnya roti konde disebabkan bentuknya yang mirip dengan konde. Meskipun memiliki nama yang berbeda, resep mereka sangat mirip, dan mereka dipengaruhi oleh paratha India.

Sejarah 
Asal muasalnya masih menjadi misteri, namun yang pasti roti berbentuk lingkaran ini memiliki sejarah panjang dengan nama yang beragam di berbagai macam negara. Sebagian mengatakan roti ini berasal dari India dan diberi nama RotiCane karena berasal dari Chennai (Madras, India). Di negara lain, roti ini disebut Prata(Malaysia, Singapura), Palata (Myanmar), atauFarata (Mauritius). Di negara Eropa makanan ini dikenal sebagai Flying Bread (Roti Terbang),sedang di Cina dinamai Yin Du Jiang Bing yang berarti Biskuit Panggang India.

RECIPE 

Bahan : 
300 gr tepung terigu
1 butir telur ayam
50 ml minyak goreng
150 ml air hangat
1 sdm susu bubuk
1 sdt gula halus
1/2 sdt garam
Margarin secukupnya
Minyak goreng secukupnya untuk merendam adonan

Cara membuat
- Masukkan telur ayam, air hangat, dan minyak goreng dalam satu wadah. Kocok dengan garpu, aduk hingga rata. Tambahkan tepung terigu, garam, gula halus, dan susu bubuk. Uleni dan banting-banting adonan hingga kalis dan tidak lengket.
  
- Bulatkan adonan sesuai dengan ukuran yang diinginkan, lalu rendam adonan dalam minyak goreng. Tutup wadah dengan kain bersih, diamkan selama 1-2 jam.
  
- Setelah adonan direndam, pipihkan hingga benar-benar tipis, lalu oleskan mentega hingga merata. Gulung adonan, tarik-tarik agar adonan menjadi lebih panjang.
  
- Gulung adonan dengan arah yang berlawanan hingga membentuk seperti huruf S, lalu satukan atau tumpuk adonan.
  
- Pipihkan adonan hingga melebar sambil ditarik-tarik karena adonan agak lengket. Ulangi langkah ini hingga 4-7 kali.
  
- Goreng di atas wajan tanpa minyak hingga berubah warna kecokelatan, roti canai siap disajikan.

3. Char Kway Teow 
Hasil gambar untuk resep kway teow melayu
Char kway teow adalah kwetiau goreng ala Malaysia atau Singapura. Masakan ini juga populer di Indonesia. Kwetiaw digoreng di atas wajan berapi besar bersama tauge, kucai, udang, kerang, dan telur. Sebagai tambahan sering dimasukkan sosis Cina atau bakso ikan. Bumbunya adalah bawang putih, kecap ikan, sambal, dan kecap manis.
Pada awalnya, minyak yang dipakai untuk menggoreng kwetiau adalah lemak babi. Namun sekarang, sebagian rumah makan juga membuat char kway teow tanpa minyak babi. Di Ipoh dan Penang, char kuay teow memakai telur bebek dan sering ditambah dengan daging kepiting.
Makanan ini sering dianggap kurang sehat karena mengandung lemak tinggi. Char kway teow memang diciptakan sebagai makanan untuk buruh. Kadar lemak yang tinggi dan harga murah membuat hidangan ini disenangi kalangan buruh yang mencari sumber energi dan gizi yang murah. Pada awalnya, masakan ini dibuat oleh nelayan, nelayan pengumpul kerang, atau petani yang berprofesi sambilan sebagai pedagang kwetiau goreng di malam hari untuk menambah penghasilan.

Sejarah 
Makanan yang tadinya dianggap sebagai makanan orang miskin, kebanyakan disantap oleh pekerja kasar, petani, nelayan dan petani kerang ini telah berubah menjadi salah satu makanan yang paling disukai oleh orang Malaysia - dengan mengurangi beberapa bahannya, agar memenuhi standar halal masyarakat Muslim. Dengan semakin luasnya makanan ini menyebar, banyak juru masak yang membuat kwetiau goreng versinya sendiri namun tetap memakai bahan dasar yang sama. Konon, kwetiaw goreng berasal dari Asia Tenggara (Malaysia, Singapura, Indonesia, dan Brunei), tapi menurut konsensus umum, 'Kwetiaw Goreng Penang' menduduki tempat teratas dalam hal cita rasa dan keasliannya. Di Kampar, Perak, makanan ini dimasak dengan kerang tapi tanpa udang, kecuali diminta. Di Malaysia Timur, bahan-bahan lain digunakan dalam memasak, misalnya daging sapi, bawang bombay, kecap manis, dan lain-lain. Ada juga kwetiaw goreng versi 'gourmet,' khususnya di Ipoh, Penang, Taiping, dan bahkan Klang Valley, di mana hidangan laut, daging kepiting, dan bahkan telur bebek ditambahkan agar sesuai dengan selera tinggi.

RECIPE 
Bahan 
150 gram kwetiau kering, diseduh sampai mekar
2 sendok teh kecap asin
1 sendok makan kecap manis
2 siung bawang putih, dicincang halus
1 sendok teh terasi goreng
100 gram udang kupas
1 sendok makan saus tiram
1/2 sendok teh garam
1/4 sendok teh merica bubuk
1/2 sendok teh gula pasir
2 sendok makan air
2 butir telur, dikocok lepas
100 gram taoge
3 tangkai kucai, dipotong 3 cm
2 sendok teh cabai kering bubuk
2 sendok makan minyak untuk menumis
Cara membuat
  1. Lumuri kwetiau dengan kecap asin dan kecap manis. Sisihkan.
  2. Panaskan minyak. Tumis bawang putih dan terasi sampai harum. Masukkan udang. Aduk sampai berubah warna. Tambahkan saus tiram, garam, merica bubuk, gula pasir, dan air. Aduk rata.
  3. Masukkan kwetiau. Aduk rata. Tambahkan telur. Aduk sampai berbutir kasar.
  4. Masukkan taoge, kucai, dan cabai bubuk. Masak sampai matang

Source : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar